Saya dan istri menyadari
bahwa sedikit sekali manfaat yang bisa didapat dari televisi, tetapi kami
mengakui meskipun sedikit masih ada manfaatnya sehingga masih mempertahankannya
di rumah kami. Saya sendiri sangat jarang sempat meluangkan waktu menonton
acara televisi. Sebelum kakak ipar mengirimi kami televisi dua puluh inch, kami
hanya memiliki televisi empat belas inch yang kami beli lima belas tahun lalu.
Kami tidak bisa menolak pemberian kakak ipar.
![]() |
gambar dari depositphotos.com |
Dulu saya sempat berniat
menghilangkan televisi dari rumah kami, karena mengkhawatirkan anak-anak. Saat
itu kedua anak kami banyak menghabiskan waktu di depan televisi, sehingga saya
merasa harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan mereka, tapi saya tidak
mungkin melarang mereka tiba-tiba tanpa alasan. Saya tidak ingin anak-anak
merasa 'terpaksa' tidak menonton televisi, bukan dari kesadaran diri.
Hingga akhirnya suatu ketika
kedua anak kami bertengkar berebut acara televisi. Saya merasa menemukan moment
yang bagus untuk melakukan perubahan. Saya
cabut kabel listrik sebagai hukuman pertengkaran mereka. Saya akan mengizinkan
mereka menonton televisi setelah mereka berbaikan, dan menunggu hasil 'musyawarah
keluarga'.
Kami memang mempunyai tradisi
mengadakan 'musyawarah keluarga' untuk mencari solusi masalah atau merencanakan
sesuatu. Dalam musyawarah itu semua orang berhak mengajukan pendapat, dan semua
peserta harus komitmen pada hasil musyawarah.
Saya membuka musyawarah
dengan menyampaikan kekhawatiran saya tentang terlalu banyaknya waktu yang
digunakan anak-anak untuk menonton televisi. Mereka saya tanya satu persatu
manfaat televisi untuk masa depan mereka, dan mereka terdiam. Saya minta
pendapat mereka acara apa saja yang bermanfaat di Televisi, yang bermanfaat
untuk kebahagiaan dan masa depan mereka, dan yang paling kecil pengaruh
buruknya. Hanun yang saat itu masih balita juga aktif berbicara dengan gaya dan
celotehnya yang lucu. Kami asyik berdiskusi, menimbang-nimbang, menganalisa
kondisi, dan akhirnya membuat keputusan. Ternyata Coqi hanya tertarik menonton
pertandingan bola, acara pengetahuan populer, dan beberapa film seri detektif.
Kami bersama memiliki kesamaan pendapat bahwa ada manfaat dari acara-acara itu,
dan khusus film detektif syaratnya Coqi harus saya atau ibunya dampingi saat
menonton. Setiap hari Coqi hanya punya waktu satu jam setelah Ashar dan satu
jam setelah belajar malam hari.
Sedangkan Hanun hanya suka
film kartun, dan punya jatah satu jam setiap hari. Hasil kesepakatan musyawarah
mengikat kami semua, termasuk saya dan istri.
Meskipun kecil ada manfaat
yang bisa didapat dari televisi. Yang perlu kita lakukan adalah mengendalikan
diri, karena televisi hanyalah alat pasif. Kita sendiri yang bisa memilih untuk
mendapatkan untung atau rugi dari televisi.
2 komentar:
Alhamdulillah.
TV kami tiadakan saat anak kami umur 8 bln.
Kami lbh memilih laptop krn lbh bs filter tontonan.
Minimal 1 masalah sdh diminimalisir.
TV sndr mm punya manfaat juga, terbukti dg orderan icbabywrap.com yg melonjak saat produk sejenis diulas di TV.
Jd ortu jaman skr mm ekstra JobDesc nya :-D
Salam.
ALE,.
www.alixwijaya.com
Keputusan yang tepat Mas Alix...
Posting Komentar