“Apa yang
kamu cari Dian?”
Pertanyaan
itu mungkin yang sering muncul di kepala saya baik yang bersumber dari
eksternal maupun internal, saat saya memutuskan untuk berhenti dari perusahaan
tempat saya bekerja. Dan Alhamdulillah saya punya segudang alasan untuk
menjawabnya. Saya akan menuliskan tiga alasan yang paling tidak klise. Saya punya alasan tentang mengejar impian, membuat lapangan pekerjaan, membantu orang lain, dan alasan-alasan mainstream lainnya, tapi yang akan saya tulis adalah yang spesifik ada dalam kepala saya.
Alasan #1 :
Saya Tidak Mau Jadi Orang Munafik
Di
perusahaan tempat saya bekerja ada dua jenis karyawan, karyawan tetap dan
karyawan kontrak. Selama enam belas tahun bekerja saya sudah merasakan puluhan
kali kesedihan melihat teman-teman terbaik saya diberhentikan bekerja karena
selesai masa kontraknya. Awal-awal dulu saya memberi semangat mereka dengan
mengatakan bahwa masih banyak peluang kerja di perusahaan lain. Tetapi dengan
berjalannya waktu saya mendapati bahwa teman-teman yang berpindah ke perusahaan
lain tidak bernasib lebih baik daripada sebelumnya. Banyak perusahaan yang
menerapkan aturan ke-sdm-an yang sama, tentang aturan tenaga kontrak dan
batasan usianya. Sehingga pada tahun-tahun terakhir saya tidak lagi memberi mereka
saran untuk berpindah ke perusahaan lain. Secara usia mereka juga sudah tidak masuk
criteria karyawan baru di level mereka.
Saya melihat
bahwa peluang terbaik bagi mereka adalah berwirausaha. Yang terbaik bagi
mereka, saya tidak melihat ada yang lebih baik.
Dan luar
biasa…Hampir tidak ada teman yang mau mengikuti saran saya. Tidak ada
seorangpun yang percaya dengan betapa besarnya peluang sukses berwirausaha.
Kenapa saran
saya tidak mereka lakukan? Kenapa mereka tidak percaya pada apa yang saya
sampaikan?
KARENA SAYA
SENDIRI BELUM MELAKUKAN.
Tidak ada
cara untuk membuat orang lain percaya bahwa berwirausaha adalah pilihan
terbaik, selain saya harus melakukannya dulu, segera!
0 komentar:
Posting Komentar