Minggu, 16 Maret 2014

Golongan Putih Menurut Saya

Pada saat-saat mendekati PEMILU seperti saat ini banyak orang menggunakan istilah golongan putih (golput). Banyak persepsi orang tentang golput. Ada yang mempersepsikan golput sebagai sebuah golongan yang terorganisir. Persepsi bahwa golput adalah kelompok yang terorganisir sangatlah tidak relevan, tidak sesuai fakta. Memang ada beberapa organisasi, atau kelompok terorganisir yang menyatakan secara resmi bahwa mereka tidak mau ikut PEMILU, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa golput adalah kelompok yang terorganisir.

Ada orang yang mempersepsikan golput adalah orang-orang yang tidak mau memilih saat PEMILU, secara perorangan.

Kalau saya pribadi punya persepsi bahwa golongan putih adalah orang-orang yang menyukai kedamaian, ketenangan, kesederhanaan, dan kesucian, sesuai makna tersimbol dari warna putih. Golongan putih tidak suka kebisingan yang tidak bermanfaat, kekisruhan, hujatan, apalagi fitnah yang sangat kental mewarnai kegiatan politik.

Orang golongan putih tidak mau menodai keputihannya dengan kebencian kepada sesama manusia dengan perkataan kasar atau tindakan anarkis, dan tidak mau bedekatan dengan kelompok atau orang yang seperti itu. Bila ada orang yang tidak mau memilih tapi menghujat orang yang memilih, maka sebenarnya dia bukanlah golongan putih, karena dia tidak pantas menyandang warna putih.

Orang golongan putih tidak suka kegiatan-kegiatan pamer kekuatan yang dilakukan oleh partai politik, karena bertentangan dengan kebersahajaan yang diwakili warna putih, dan cenderung memancing kedengkian. Dia memilih diam merenung, mengagungkan nama Tuhan dalam keheningan untuk meminta petunjuk pilihan yang terbaik.

Bisa jadi orang golongan putih sudah punya pilihan, dan akan  memilih saat PEMILU, tapi dia tidak mau menjelek-jelekkan kelompok atau orang yang bukan pilihannya. Dia memilih untuk bersikap baik, ramah, dan bersahabat kepada semua kelompok, semua partai, semua caleg.



Ya ,saya Nur Muhammadian masuk golongan putih dengan persepsi yang sudah saya sebutkan. Saya menghimbau Anda untuk masuk golongan putih, bagi yang ingin memilih ataupun tidak saat PEMILU nanti. Saya menghimbau para praktisi politik untuk berhenti menyebut pihak yang menghujat Anda sebagai golongan putih, sebagaimana saya menolak orang yang suka menghujat sebagai golongan putih.

0 komentar:

Posting Komentar