Saya suka menulis, sangat suka menulis. Impian saya adalah
hidup dengan dan dari menulis.
Menulis adalah kegiatan yang murah, sederhana, dan banyak
manfaatnya. Karena itu saya juga punya impian anak-anak saya juga suka menulis.
Saya memang tidak boleh memaksa anak-anak untuk suka menulis, tapi saya akan
melakukan berbagai upaya agar mereka jadi suka menulis.
Cara mendidik yang paling efektif adalah dengan contoh, teladan.
Saya optimis bisa membuat anak-anak suka menulis karena saya sudah memberikan
contoh. Setiap hari mereka melihat saya menulis.
Sejak bisa menulis Coqi Basil sudah saya kompori (meminjam istilah Pak Heri) agar
mau dan suka menulis. Awalnya Coqi mencoba menulis cerpen anak karena tertarik
setelah membaca buku-buku karya penulis anak dalam seri Kecil-kecil Punya
Karya, tapi tidak pernah bisa selesai. Hanya satu atau dua paragraph saja yang berhasil dia tulis. Setelah mencoba beberapa
kali dan tidak berhasil, Coqi berhenti berusaha menulis cerpen. Terakhir dia
berusaha menulis kira-kira saat masih kelas tiga Sekolah Dasar. Sejak itu dia
tidak lagi mau membuat karya tulis, dan saya tidak mau memaksanya.
Mungkin saat itu saya dan Coqi keliru memahami, seperti para penulis pemula lainnya, bahwa karya tulis itu harus berjenis fiksi atau sastra.
Tulisan nonfiksi kami anggap bukan karya tulis, dan Coqi merasa tidak nyaman
menulis fiksi. Atau mungkin saat itu Coqi belum menemukan genre tulisan yang
dia sukai.
Saat mulai sekolah di tingkat menengah pertama atau SMP,
Coqi mulai menyadari minatnya di bidang komedi. Dalam setiap kesempatan dia
melontarkan joke-joke original dan
berhasil membuat orang-orang sekitarnya tertawa.
Coqi sangat berminat mempelajari stand up comedy. Setiap ada kesempatan browsing-surfing dia gunakan untuk mencari infomasi dan pengetahuan
tentang Stand Up Comedy. Dia
menemukan kesimpulan bahwa seorang Comic
(sebutan untuk comedian Stand Up Comedy)
yang baik harus sering menuliskan materi-materinya. Sejak itu dia selalu
menulis dalam buku khusus setiap kali menemukan ide materi. Dan sejak itu pula
dia rajin mengisi blog-nya dengan tulisan-tulisan komedi.
Tulisan Coqi dalam blog-nya tidak sebagus tulisan Raditya
Dika, Solih Solihun, atau penulis buku lainnya, tapi saya sangat bangga. Saya
bangga Coqi sudah suka dan rajin menulis. Saya yakin cepat atau lambat, bila
dia konsisten dan istiqomah menulis, kualitas tulisannya akan semakin baik.
Silakan kunjungi Blog-nya http://blackbazil.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar