Alasan #2 :
Saya Ingin Menulis Tanpa Merasa Bersalah
Saat saya
diterima di sebuah perusahaan saya harus menandatangani surat perjanjian
bersedia mematuhi segala aturan yang berlaku di perusahaan tersebut.
Karena itu
untuk teman-teman yang berminat jadi karyawan, baca surat perjanjian dengan
teliti dan seksama. Jangan sampai teman-teman setuju terhadap hal-hal yang
bertentangan dengan norma agama kita. ALHAMDULILLAH perusahaan tempat saya
bekerja memiliki aturan yang tidak bertentangan dengan semua prinsip-prinsip
yang saya yakini.
Dan sejak
itulah saya terikat kewajiban terhadap perusahaan. Minimal lima hari setiap
minggu selama delapan jam per hari waktu saya harus saya peruntukkan untuk
perusahaan, seluruh delapan jam waktu saya. Dan untuk itu saya mendapatkan uang
gaji yang saya terima tiap akhir bulan. Jadi bila waktu yang saya peruntukkan
untuk perusahaan kurang dari yang seharusnya, apakah saya berhak menerima uang
gaji seluruhnya?
Seringkali
saat jam kerja muncul ide-ide di benak saya untuk saya tulis, saat jam kerja.
Sering pula beberapa sahabat dan saudara tercinta berkenan bertemu saya saat
jam kerja. Beberapa teman kerja ingin curhat dan minta saran di luar urusan
pekerjaan saat jam kerja, dan beberapa hal lain selain urusan perusahaan, yang
menurut saya suatu hal yang baik, tapi harus saya lakukan saat jam kerja.
Meskipun
baik dan untuk kebaikan, bila tidak ada hubungannya dengan perusahaan dan saya
lakukan saat jam kerja, tetap saja tidak benar, salah. Saya menganggapnya tidak
amanah menggunakan waktu, dan pengkhianatan terhadap komitmen saya sebagai
karyawan.
Tidak ada
cara lain, tidak ada pilihan lagi, bila saya ingin tetap berbuat baik tanpa
berkhianat terhadap siapapun. Saya harus menebus lagi waktu saya yang sudah
saya serahkan kepada perusahaan. Saya harus berhak sepenuhnya atas waktu yang
saya miliki. Agar saya bisa menulis dengan bahagia, menulis tanpa rasa
bersalah.
SAYA HARUS
BEKERJA PADA SAYA SENDIRI SEHINGGA BERHAK SEPENUHNYA TERHADAP WAKTU YANG SAYA
MILIKI
0 komentar:
Posting Komentar